Sabtu, 28 Mei 2016

Makalah Hasil Hutan Non Kayu tentang Lebah Madu



I.      PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Hasil hutan non-kayu adalah bahan-bahan atau komoditas yang didapatkan dari hutan tanpa harus menebang pohon. Mencakup hewan buruan, rambut hewan, kacang-kacangan, biji, buah beri, jamur, minyak, daun, rempah-rempah, rempah daun, gambut, ranting untuk kayu bakar, pakan hewan ternak, dan madu. Selain itu, tumbuhan paku, kayu manis, lumut, karet, resin, getah, dan ginseng juga masuk ke dalam kategori hasil hutan non-kayu (Kasmudjo, 2011)
Hasil hutan non-kayu dihargai tinggi oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan seringkali merupakan sumber mata pencaharian mereka. Hasil hutan non-kayu juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil hutan non-kayu dipandang sebagai cara alternatif dalam menggerakkan perekonomian kehutanan selain dengan melakukan penebangan kayu. Hasil hutan non-kayu juga mampu menghasilkan diversitas perekonomian suatu wilayah (Laporan HHNK, 2013).
Hasil hutan non-kayu dimanfaatkan oleh manusia di seluruh dunia, tidak dibatasi oleh suku, tingkat usia, dan tingkat kemapanan. Penggunaan hasil hutan non-kayu oleh penduduk setempat dapat bernilai ekonomi, historis, prestis, dan religius. Hasil hutan non-kayu merupakan bahan baku industri, mulai dari industri tanaman hias, industri farmasi, industri pangan, dan sebagainya.
Secara ekologis HHNK tidak memiliki perbedaan fungsi dengan hasil hutan kayu, karena sebagian besar HHNK merupakan bagian dari pohon. Menurut UU Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, disebutkan bahwa HHNK adalah hasil hutan hayati maupun non hayati. Hasil hutan non kayu (HHNK) merupakan salah satu hasil hutan selain kayu dan jasa lingkungan. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan No. 35 tahun 2007, HHNK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidayanya kecuali kayu yang berasal dari hutan. Beragam manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan dapat diperoleh dari keberadaan HHNK ini. Sementara ini ada 558 komoditas HHNK yang menjadi urusan Departemen Kehutanan (Laporan HHNK, 2013).
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang Hasil Hutan Non Kayu berupa Lebah madu serta manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari.

1.2         Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat mempresentasikan Hasil Hutan Bukan Kayu yang mengarah pada produksi Lebah Madu
Adapun kegunaannya adalah agar mahasiswa mengetahui bahwa lebah madu memberikan manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga dapat dikembangkan menjadi produksi yang besar tanpa memikirkan lagi hasil hutan kayu.


II.         TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan          : Animalia
Filum               : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Hymenoptera
Famili              : Apidae
Bangsa                        : Apini
Genus              : Apis Linnaeus
          Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 sub spesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi (Wikipedia, 2013).
Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia. Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850) (Wikipedia, 2013).
Lebah madu adalah serangga sosial kaya manfaat, semua yang dihasilkan oleh lebah madu dikenal berkhasiat untuk kesehatan. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukkan dalam ordo Hymenoptera yang artinya “sayap bening”. Dalam ordo ini terdapat 100.000 species serangga, termasuk lebah, tawon, semut dan rayap.
Di dunia ada 7 species lebah madu yang sudah diketahui, yaitu : Apis dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana dan Apis Koschevnikovi. Akhir-akhir ini ditemukan lagi species lebah madu baru yaitu Apis Nigrocincta di Sulawesi dan Apis Nuluensis di Kalimantan. Dengan ditemukannya dua species baru, jenis lebah yang telah dilaporkan ada sembilan.
Lebah madu selalu hidup berkoloni, rata-rata setiap koloni berkisar 60-70 ribu lebah dalam satu sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.
Didalam sarang lebah, terdapat:
·         Ratu lebah (Queen Bee)
·         Lebah jantan (Drones)
·         Lebah Pekerja :
o    Lebah perawat (Nurse Bees)
o    Lebah pencari (Scout Bees)
o    Lebah pengumpul (Collector Bees)



III. PEMBAHASAN
3.1     Definisi Lebah Madu
Pada mulanya lebah hidup di hutan-hutan, di Indonesia lebah telah lama dikenal oleh masyarakat terutama oleh masyarakat di pedesaan hal ini dapat dibuktikan dengan nama lebah dalam bahasa daerah misalnya nyiruan (sunda), tawon (jawa), nyawan (bali) dan sebagainya. Lebah adalah salah satu potensi yang sangat besar di Indonesia karena Indonesia mempunyat hutan alam yang sangat luas, karena hutan (pepohonan) adalah tempat yang paling ideal untuk kehidupan, berkembang biak, dan berproduksinya lebah madu. Sejak dibukanya pelatihan pelebahan nasional pada tahun 1973 oleh pemerintah, maka budidaya perlebahan semakin berkembang.
Lebah madu merupakan insekta sosial yang hidup dalam suatu keluarga besar, yang disebut koloni. Setiap sarang dihuni oleh satu koloni. Koloni lebah mempunyai sifat poli-morfisme dimana setiap anggota koloni mempunyai keunikan anatomis, fisiologi dan fungsi biologis yang berbeda satu golongan dari yang lainnya. Dalam satu koloni lebah madu terdapat hanya satu ekor ratu (quin ), beberapa puluh sampai ratusan lebah jantan (drones), belasan ribu lebah pekerja (worker-bees) ditambah anggota lainnya seperti telur, larva, dan pupa. Secara umum lebah ada yang sudah dibudidayakan ada juga yang belum dapat dibudidayakan, karena lebah terdiri dari beberapa spesies, yaitu Apis dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana, Apis Koschevnikovi dan Apis nigrocincta.





3.2     Jenis-jenis Lebah Madu
Lebah Apis dorsata atau dikenal sebagai Lebah madu raksasa merupakan lebah madu Asia yang berhabitat di hutan, membuat sarang dengan hanya satu sisiran yang menggantung di dahan dan ranting pohon, langit-langit terbuka dan tebing jurang bebatuan, karena itu sampai sekarang para ilmuwan belum berhasil membudidayakan Apis dorsata dalam bentuk tertutup. Sisiran sarang dapat mencapai 2 x 1 meter dengan estimasi hasil bisa mencapai 20 kg/sarang.
Lebah Apis Laboriosa lebah ini hanya terdapat di pegunungan himalaya pada ketinggian tempat lebih dari 1.200 meter di alas permukaan laut lnformasinya masih sangat terbatas.
Lebah madu Apis mellifera atau yang dikenal dengan lebah Eropa atau kalau di Indonesia dikenal dengan lebah unggul. Lebah ini tergolong jinak (maksudnya tidak mudah menyerang/menyengat) dan mudah pemeliharaannya, yang paling penting adalah menguasai manajemen koloni. Produksi madunya sangat banyak yaitu dalam setahun dapat mencapai 20 – 60 kg madu per koloni. Spesies lebah madu ini sangat cocok untuk usaha budidaya lebah madu untuk skala komersial.
Lebah Apis florea terdapat merupakan lebah yang bentuknya kecil-kecil, hidup dilubang kayu-kayu kadang-kadang diantara dinding bambu, Lebah ini umumnya tidak galak dapat menghasilkan lilin lebih banyak, sedangkan madunya sedikit sehingga kurang menarik perhatian untuk dibudidayakan. Di beberapa tempat lebah madu Apis florea dapat hidup bersama-sama dengan Apis mellifera, Apis cerana dan Apis dorsata. Produksi madunya dalam setahun hanya sekitar 1 – 3 kg madu per koloni.
Lebah Apis andreniformis adalah lebah madu asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal selembar yang digantungkan ditempat tempat terbuka pada cabang-cabang pohon dan bukit-bukit batu yang terjal. Produktivitas lebah ini tergolong rendah & kurang begitu ekonomis dilihat dari produksi madunya. Penyebaran lebah ini dilaporkan terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa & Nusa Tenggara.
Lebab Apis cerana adalah lebah madu asli Asia yang menyebar mulai dari Afganistan, Cina sampai Jepang. Lebah ini telah berabad abad dipelihara diberbagai wilayah di Asia, termasuk di Indonesia. Lebah ini dalam Bahasa Jawa dinamakan tawon madu atau dalam Bahasa Sunda nyiruan. Jenis lebah ini sangat dikenal oleh masyarakat luas karena seringnya ditemukan di bunga-bunga sekitar rumah kita atau tidak jarang bersarang di atap rumah kita. Lebah madu Apis cerana biasanya dapat menghasilkan madu lebih kurang 10 Kg per koloni per tahun. Tetapi hal tersebut sangat tergantung pada pakan lebah yang ada, maksudnya jika pakan lebah tidak memadai maka tidak akan menghasilkan madu yang bisa dipanen karena sudah habis dikonsumsi oleh lebah sendiri. Madu dari lebah Apis cerana sangat khas rasanya, dan apabila anda sudah sekali dua kali merasakannya maka akan jatuh cinta dan tidak mau berpisah. Hanya sayang memang pada saat ini jumlah madunya sangat terbatas.
Lebah Apis koschevnikovi adalah spesies lebah madu yang mendiami Malaysia dan Borneo Indonesia, di mana ia juga dapat tinggal bersama dengan spesies lebah madu lainnya seperti Apis cerana . Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh Buttel-Reepen, yang didedikasikan untuk Grigory Aleksandrovich Kozhevnikov (1866-1933), pelopor morfologi lebah madu pada abad ke-19.
Lebah Apis nigrocincta adalah spesies lebah madu yang mendiami pulau Mindanao di Filipina serta pulau-pulau Indonesia Sangihe dan Sulawesi. Apis cerana dan Apis nigrocincta mudah untuk hidup bersama dan juga mereka mudah untuk dibedakan. A. Cerana cenderung menjadi lebih gelap dan lebih kecil, sementara A. nigrocincta cenderung lebih besar dan memiliki clypeus kekuningan (daerah bawah wajah).

3.3     Manfaat Lebah Madu
Manfaat lebah madu dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu :
a)        Madu, sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan (obat-obatan), kosmetika dan farmasi;
b)       Royal jelly (susu ratu), disekresikan dari Pharyngeal lebah pekerja dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan;
c)        Bee Pollen (tepung sari), dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi;
d)       Lilin lebah (malam), dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran;
e)        Propolis (perekat lebah), untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa;
f)         Racun,  pada sengatnya sangat cocok untuk pengobatan berbagai penyakit;
g)        Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.






VI.  KESIMPULAN DAN SARAN
4.1     Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a)         Pada mulanya lebah hidup di hutan-hutan, di Indonesia lebah telah lama dikenal oleh masyarakat terutama oleh masyarakat di pedesaan hal ini dapat dibuktikan dengan nama lebah dalam bahasa daerah misalnya nyiruan (sunda), tawon (jawa), nyawan (bali) dan sebagainya.
b)        Lebah adalah salah satu potensi yang sangat besar di Indonesia karena Indonesia mempunyat hutan alam yang sangat luas, karena hutan (pepohonan) adalah tempat yang paling ideal untuk kehidupan, berkembang biak, dan berproduksinya lebah madu.
c)         Secara umum lebah ada yang sudah dibudidayakan ada juga yang belum dapat dibudidayakan, karena lebah terdiri dan beberapa spesies, yaitu Apis dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana, Apis Koschevnikovi dan Apis nigrocincta.
d)        Manfaat lebah madu dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu madu, royal jelly (susu ratu), bee pollen (tepung sari), lilin lebah (malam), propolis (perekat lebah), racun, dan proses penyerbukan bunga tanaman.
4.2     Saran
Kami selaku penulis mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun apabila ada kesalahan penulisan dalam makalah ini, karena manusia tidak luput dari kesalahan, kebenaran yang hakiki hanya dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa.


DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Apis_dorsata.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015

1 komentar: