I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil hutan non-kayu
adalah bahan-bahan atau komoditas yang didapatkan dari
hutan tanpa harus menebang pohon. Mencakup hewan buruan, rambut hewan, kacang-kacangan, biji, buah beri, jamur, minyak, daun, rempah-rempah, rempah daun, gambut, ranting untuk kayu bakar, pakan hewan ternak, dan madu. Selain itu, tumbuhan paku, kayu manis, lumut, karet, resin, getah, dan ginseng juga masuk ke dalam kategori hasil hutan non-kayu
(Kasmudjo, 2011)
Hasil
hutan non-kayu dihargai tinggi oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan
dan seringkali merupakan sumber mata pencaharian mereka. Hasil hutan non-kayu
juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil hutan non-kayu
dipandang sebagai cara alternatif dalam menggerakkan perekonomian kehutanan
selain dengan melakukan penebangan kayu. Hasil hutan non-kayu juga mampu
menghasilkan diversitas perekonomian suatu wilayah (Laporan HHNK, 2013).
Hasil hutan non-kayu
dimanfaatkan oleh manusia di seluruh dunia, tidak dibatasi oleh suku, tingkat
usia, dan tingkat kemapanan. Penggunaan hasil hutan non-kayu oleh penduduk
setempat dapat bernilai ekonomi, historis, prestis, dan religius. Hasil hutan
non-kayu merupakan bahan baku industri, mulai dari industri tanaman hias,
industri farmasi, industri pangan, dan sebagainya.
Secara ekologis HHNK tidak memiliki perbedaan fungsi
dengan hasil hutan kayu, karena sebagian besar HHNK merupakan bagian dari
pohon. Menurut UU Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, disebutkan bahwa HHNK adalah hasil hutan hayati maupun non hayati. Hasil
hutan non kayu (HHNK) merupakan salah satu hasil hutan selain kayu dan jasa
lingkungan. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan No. 35 tahun 2007, HHNK adalah
hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidayanya
kecuali kayu yang berasal dari hutan. Beragam manfaat sosial, ekonomi dan
lingkungan dapat diperoleh dari keberadaan HHNK ini. Sementara ini ada 558
komoditas HHNK yang menjadi urusan Departemen Kehutanan (Laporan HHNK, 2013).
Dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang Hasil Hutan Non Kayu berupa Lebah
madu serta manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari.
1.2
Tujuan
dan Kegunaan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar dapat mempresentasikan Hasil Hutan
Bukan Kayu yang mengarah pada produksi Lebah Madu
Adapun kegunaannya
adalah agar mahasiswa mengetahui bahwa lebah madu memberikan manfaat dalam
kehidupan kita sehari-hari sehingga dapat dikembangkan menjadi produksi yang
besar tanpa memikirkan lagi hasil hutan kayu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae
Bangsa : Apini
Genus : Apis Linnaeus
Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari
sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 sub spesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang
dihasilkan dari nektar bunga. Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana
dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi (Wikipedia, 2013).
Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah
(Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh
wilayah dunia. Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang
lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam
bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon.
Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut
sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad
ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu
yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich
(1775-1850) (Wikipedia, 2013).
Lebah madu adalah serangga
sosial kaya manfaat, semua yang dihasilkan oleh lebah madu dikenal berkhasiat
untuk kesehatan. Dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukkan dalam ordo
Hymenoptera yang artinya “sayap bening”. Dalam ordo ini terdapat 100.000
species serangga, termasuk lebah, tawon, semut dan rayap.
Di dunia
ada 7 species lebah madu yang sudah diketahui, yaitu : Apis dorsata, Apis Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis
Andreniformis, Apis Cerana dan Apis Koschevnikovi. Akhir-akhir ini
ditemukan lagi species lebah madu baru yaitu Apis Nigrocincta di Sulawesi dan Apis Nuluensis di Kalimantan. Dengan ditemukannya dua species baru,
jenis lebah yang telah dilaporkan ada sembilan.
Lebah madu selalu hidup berkoloni,
rata-rata setiap koloni berkisar 60-70 ribu lebah dalam satu sarang. Walaupun
populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara
terencana dan teratur rapi.
Didalam sarang lebah, terdapat:
·
Ratu lebah (Queen Bee)
·
Lebah jantan (Drones)
·
Lebah Pekerja :
o
Lebah perawat (Nurse Bees)
o
Lebah pencari (Scout Bees)
o
Lebah pengumpul (Collector Bees)
III.
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Lebah Madu
Pada mulanya lebah hidup di hutan-hutan, di
Indonesia lebah telah lama dikenal oleh masyarakat terutama oleh masyarakat di
pedesaan hal ini dapat dibuktikan dengan nama lebah dalam bahasa daerah
misalnya nyiruan (sunda), tawon (jawa), nyawan (bali) dan sebagainya. Lebah
adalah salah satu potensi yang sangat besar di Indonesia karena Indonesia
mempunyat hutan alam yang sangat luas, karena hutan (pepohonan) adalah tempat
yang paling ideal untuk kehidupan, berkembang biak, dan berproduksinya lebah
madu. Sejak dibukanya pelatihan pelebahan nasional pada tahun 1973 oleh
pemerintah, maka budidaya perlebahan semakin berkembang.
Lebah madu merupakan insekta sosial yang hidup dalam
suatu keluarga besar, yang disebut koloni. Setiap sarang dihuni oleh satu
koloni. Koloni lebah mempunyai sifat poli-morfisme dimana setiap anggota koloni
mempunyai keunikan anatomis, fisiologi dan fungsi biologis yang berbeda satu
golongan dari yang lainnya. Dalam satu koloni lebah madu terdapat hanya satu
ekor ratu (quin ), beberapa puluh sampai ratusan lebah jantan (drones), belasan
ribu lebah pekerja (worker-bees) ditambah anggota lainnya seperti telur, larva,
dan pupa. Secara umum lebah ada yang sudah dibudidayakan ada juga yang belum
dapat dibudidayakan, karena lebah terdiri dari beberapa spesies, yaitu Apis dorsata, Apis
Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana, Apis
Koschevnikovi dan Apis nigrocincta.
3.2 Jenis-jenis Lebah Madu
Lebah Apis dorsata atau dikenal
sebagai Lebah madu raksasa
merupakan lebah madu Asia yang berhabitat di hutan, membuat sarang
dengan hanya satu sisiran yang menggantung di dahan dan ranting pohon,
langit-langit terbuka dan tebing jurang bebatuan, karena itu sampai sekarang
para ilmuwan belum berhasil membudidayakan Apis dorsata dalam bentuk tertutup.
Sisiran sarang dapat mencapai 2 x 1 meter dengan estimasi hasil bisa mencapai
20 kg/sarang.
Lebah Apis
Laboriosa lebah ini hanya terdapat di pegunungan himalaya pada ketinggian
tempat lebih dari 1.200 meter di alas permukaan laut lnformasinya masih sangat
terbatas.
Lebah madu Apis
mellifera atau yang dikenal dengan lebah Eropa atau kalau di Indonesia
dikenal dengan lebah unggul. Lebah ini tergolong jinak (maksudnya tidak mudah
menyerang/menyengat) dan mudah pemeliharaannya, yang paling penting adalah
menguasai manajemen koloni. Produksi madunya sangat banyak yaitu dalam setahun
dapat mencapai 20 – 60 kg madu per koloni. Spesies lebah madu ini sangat cocok
untuk usaha budidaya lebah madu untuk skala komersial.
Lebah Apis florea terdapat merupakan lebah yang
bentuknya kecil-kecil, hidup dilubang kayu-kayu kadang-kadang diantara dinding
bambu, Lebah ini umumnya tidak galak dapat menghasilkan lilin lebih banyak, sedangkan
madunya sedikit sehingga kurang menarik perhatian untuk dibudidayakan. Di beberapa tempat lebah madu
Apis florea dapat hidup bersama-sama dengan Apis mellifera, Apis cerana dan
Apis dorsata. Produksi madunya dalam setahun hanya sekitar 1 – 3 kg madu per
koloni.
Lebah Apis andreniformis adalah lebah madu
asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal selembar yang digantungkan
ditempat tempat terbuka pada cabang-cabang pohon dan bukit-bukit batu yang
terjal. Produktivitas lebah ini tergolong rendah & kurang
begitu ekonomis dilihat dari produksi madunya. Penyebaran lebah ini dilaporkan
terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa & Nusa Tenggara.
Lebab Apis cerana adalah lebah madu asli Asia
yang menyebar mulai dari Afganistan, Cina sampai Jepang. Lebah ini telah
berabad abad dipelihara diberbagai wilayah di Asia, termasuk di Indonesia. Lebah ini dalam
Bahasa Jawa dinamakan tawon madu atau dalam Bahasa Sunda nyiruan. Jenis lebah
ini sangat dikenal oleh masyarakat luas karena seringnya ditemukan di
bunga-bunga sekitar rumah kita atau tidak jarang bersarang di atap rumah kita. Lebah madu Apis cerana
biasanya dapat menghasilkan madu lebih kurang 10 Kg per koloni per tahun.
Tetapi hal tersebut sangat tergantung pada pakan lebah yang ada, maksudnya jika
pakan lebah tidak memadai maka tidak akan menghasilkan madu yang bisa dipanen
karena sudah habis dikonsumsi oleh lebah sendiri. Madu dari lebah Apis cerana sangat khas
rasanya, dan apabila anda sudah sekali dua kali merasakannya maka akan jatuh
cinta dan tidak mau berpisah. Hanya sayang memang pada saat ini jumlah madunya
sangat terbatas.
Lebah Apis koschevnikovi adalah spesies lebah madu
yang mendiami Malaysia dan Borneo Indonesia, di mana ia juga dapat tinggal
bersama dengan spesies lebah madu lainnya seperti Apis cerana . Spesies ini
pertama kali dijelaskan oleh Buttel-Reepen, yang didedikasikan untuk Grigory
Aleksandrovich Kozhevnikov (1866-1933), pelopor morfologi lebah madu pada abad
ke-19.
Lebah Apis nigrocincta adalah spesies lebah madu
yang mendiami pulau Mindanao di Filipina serta pulau-pulau Indonesia Sangihe
dan Sulawesi. Apis cerana dan Apis nigrocincta mudah untuk hidup
bersama dan juga mereka mudah untuk dibedakan. A. Cerana cenderung
menjadi lebih gelap dan lebih kecil, sementara A. nigrocincta cenderung lebih besar dan memiliki clypeus
kekuningan (daerah bawah wajah).
3.3 Manfaat
Lebah Madu
Manfaat lebah madu dalam kehidupan kita sehari-hari,
yaitu :
a)
Madu, sebagai produk utama berasal dari nektar bunga
merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan (obat-obatan),
kosmetika dan farmasi;
b)
Royal
jelly (susu ratu),
disekresikan dari Pharyngeal lebah pekerja dimanfaatkan untuk stamina dan
penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran
obat-obatan;
c)
Bee
Pollen (tepung sari),
dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi;
d)
Lilin lebah (malam), dimanfaatkan untuk industri farmasi
dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran;
e)
Propolis (perekat lebah), untuk penyembuhan luka, penyakit
kulit dan membunuh virus influensa;
f)
Racun,
pada sengatnya sangat cocok untuk pengobatan
berbagai penyakit;
g)
Keuntungan
lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman
sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a)
Pada
mulanya lebah hidup di hutan-hutan, di Indonesia lebah telah lama dikenal oleh
masyarakat terutama oleh masyarakat di pedesaan hal ini dapat dibuktikan dengan
nama lebah dalam bahasa daerah misalnya nyiruan (sunda), tawon (jawa), nyawan (bali)
dan sebagainya.
b)
Lebah
adalah salah satu potensi yang sangat besar di Indonesia karena Indonesia
mempunyat hutan alam yang sangat luas, karena hutan (pepohonan) adalah tempat
yang paling ideal untuk kehidupan, berkembang biak, dan berproduksinya lebah
madu.
c)
Secara
umum lebah ada yang sudah dibudidayakan ada juga yang belum dapat
dibudidayakan, karena lebah terdiri dan beberapa spesies, yaitu Apis dorsata, Apis
Laboriosa, Apis Mellifera, Apis Florea, Apis Andreniformis, Apis Cerana, Apis
Koschevnikovi dan Apis nigrocincta.
d)
Manfaat
lebah madu dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu madu, royal jelly (susu
ratu), bee pollen (tepung sari), lilin lebah (malam), propolis (perekat lebah),
racun, dan proses penyerbukan bunga tanaman.
4.2 Saran
Kami selaku penulis
mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun apabila
ada kesalahan penulisan dalam makalah ini, karena manusia tidak luput dari
kesalahan, kebenaran yang hakiki hanya dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://fauziahforester.blogspot.co.id/2014/1/laporan-lengkap-praktikum-hasil-hutan.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015
http://rajalebahmadu.blogspot.co.id/2009/01/lebah-madu-apis-mellifera.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015
http://www.dishut.jabarprov.go.id/?mod=detilKorBisnis&idMenuKiri=&idBerita=5.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015
http://www.slideshare.net/andychahyadi/presentasi-lebah-dan-jenisnya.html. Diakses
pada tanggal 13 September 2015
https://hardianimalscience.wordpress.com/satwa-harapan/budidaya-lebah-madu-apis-cerana-apis-dorsata-apis-florea-apis-mellifera.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015
https://id.wikipedia.org/wiki/Apis_dorsata.html. Diakses pada tanggal 13 September 2015
susah dibaca :( padahal bermanfaat banget!!
BalasHapus